DESAIN INTERIOR SWALAYAN,SUPERMARKET,TOKO,MINIMARKET




Anda bingung untuk desain interior toko/swalayan/minimarket anda??
YA... Jika anda kesulitan kami siap membantu anda untuk desain interior dan kelengkapan ruangan tempat usaha anda.
Anda bisa konsultasi dengan kami untuk masalah :
desain interior
untuk contoh layout dan desain bisa anda cek
http://www.hockeyrak.blogspot.com
mesin kasir+software yang cocok dengan system usaha anda
keamanan tempat usaha anda dengan camera CCTV
Bahkan dengan mesin absensi sidik jari,absensi RFid card,absensi wajah
Gratis biaya konsultasi dan desain....
Kami menyediakan semua kebutuhan interior tempat usaha anda
untuk perlengkapan swalayan,toko mini market kunjungi website kami :
http://www.hockeycomputindo.com

ITC MALL Lt.2 D.8 No.1-2, Jl. Gembong No.20-30,Surabaya
Call us : (031) 71011610 - (031) 61061160 | Mobile Phone : (0877) 52655595 | BBM PIN : 314F14DD | Email : youdee_hockeycorp@yahoo.co.id
RUKO PASAR WISATA JUANDA - Q 05 SIDOARJO
Call Us : (031) 88613471 -(031) 8683041 | Mobile Phone : (081) 259444676 | BBM PIN : 3226BC3F
Email : zals_hockeycorp@yahoo.com
Untuk Tips dan Trick

MENENTUKAN DAN MERANCANG TEMPAT / LOKASI OUTLET

Faktor strategis dalam pemilihan lokasi

Market Area (Area Pasar)

Dalam proses identifikasi area pasar, hal-hal yang menjadi dasar pertimbangan yaitu :

Regional Market ( Pasar Regional )
Local Market ( Pasar Lokal )
Trading Area ( Area Perdagangan )
Site (Lokasi)

Kriteria identifikasi yang dapat dipakai :

Market Potenstial Approach ( Pendekatan Pasar Potensial)

Pelaku bisnis ritel mengidentifikasi karakteristik, segmentasi yang spesifik, pada kelas produk (barang yang akan dijual), outputnya adalah karakter ritel menjadi spesifik, sesuai dengan :

Karakter Populasi
Terbagi menjadi beberapa daerah geografis, usia, pendidikan, pekerjaan, dan lain sebagainya
Data diperoleh dari sensu penduduk atau survey penduduk saat ini, atau pengamatan lapangan.
Karakter Rumah Tangga
Data kemajuan ekonomi desa, kecamata, kabupaten, pertumbuhan rumah penduduk, took, sekolah, pedagang kaki lima, lembaga-lembaga lain yang mungkin ada (bank, Unit Simpan Pinjam, Koperasi)
Data dapat diperoleh dari desa, kecamatan, atau kabupaten dan survey lansung ke masyarakat
Karakter Perilaku Pembeli
Karakteristik pembeli berdasarkan pada loyalitas, Psikhografis konsumen, gaya hidup, tingkat pendapatan dan pemenuhan kebutuhan.
Karakter Lingkungan
Jenis pakaian atau barang yang dipakai masyarakat sekitar, bentuk rumah, makanan, bentuk rekreasi, fasilitas transportasi, traffic perdagangan, yang akan membedakan pilihan produk, pelayan dan rentang waktu kegiatan.

Retail Operation Approach ( Pendekatan Operasional Ritel)

Ritel yang profitable tidak hanya memahami pasar potensial yang tinggi saja, tetapi pendekatan operasi pasar meliputi efiensi dan tingkat persaingan usaha. Masyarakat yang tinggal di antara 2 ritel akan memiliki kecenderungan untuk memilih dalam berbelanja, masyarakat pada posisi ini merupakan pasar yang harus di perhatikan secara intensif, sehingga cenderung untuk berbelanja ke took anda.

Faktor – factor yang mempengaruhi keberhasilan ritel :

Distribusi
Merupakan masalah yang krusial bagi beberapa pelaku bisnis ritel dalam pengadaan barang di took, yang meliputi :
Pengawasan Inventory
Over stock yang berdampak pada pembengkakan biaya
Under stock akibat menurunnya penjualan dan berdampak pada kehilangan konsumen

Dalam hal ini ritel sebaiknya mempertimbangkan :
Biaya transportasi dan pengendaliannya
Waktu pengiriman
Kelayakan palayanan pengiriman

Persaingan
Persaingan sering terjadi pada level :
Tipe Pesaing
Jumlah Pesaing
Ukuran Pesaing
Penetapan harga pesaing atas produk yang sama

Promosi
Kegiatan promosi dapat mengidentifikasi pada luas pasar, penetapan media advertensi dan perilaku pesaing ritel, analisanya meliputi :
Seleksi Media (radio, surat kabar local, brosur, pamphlet, spanduk, dll)
Seleksi Deografis ( daerah pantai, dataran, pegunungan, pasar, pemukiman/perumahan, dll)
Seleksi Kelas Masyarakat (ekonomi lemah, ekonomi menengah kebawah, menengah ke atas atau kelas atas)

Regulasi (atruran)
Peraturan pemerintah yang termasuk didalamnya yaitu :
Tata guna lahan
IMB
HO / ijin gangguan / persetujuan masyarakt
Jam opersional
SIUP
NPWP

Market Coverage

Intensive Market Coverage ( Ruang lingkup Pasar Rutin )
Selective Market Coverage ( Ruang lingkup Pemilihan Pasar )
Exclusive Market Coverage ( Ruang lingkup Pasar Khusus )

Desain dan lay out outlet yang serasi

Prencanaan bangunan took dilandasi pada kondisi :

Lingkungan Toko

Dalam seleksi dan pengembangan lingkungan took, pelaku bisnis ritel harus mempertimbangkan dampak phsisk dan psikologis dari kegiatan konsumen, moral tegana kerja, dan operasional took

Opersional took dan kegiatan belanja konsumen memerlukan perencanaan dan setting desain yang baik

Hal-hal yang harus jadi bahan pertimbangan antar lain :

Membangun Image Toko
Kegiatan yang mewakili gabungan antara kegiatan konsumen dalam berbelanja dengan kegiatan ritel dalam membangun image dengan semua fasilitas yang ada untuk menarik dan memuaskan konsumen.

Membangun image merupakan tugas yang berat, pelaku bisnis ritel dan staffnya harus terus berusaha untuk meningkatkan kinerja sehingga dicapai opini public yang positif

Image ritel merupakan gambaran mental yang dibentuk dalam pikiran konsumen yang ditimbulkan dari berbagai stimulant yang berbeda-beda dan menerus dari kegiatan ritel

Image bias terbentuk menjadi sebuah ritel yang :
Prestisius atau Ekonomis
Kontemporer atau Tradisional
Up to Date atau “Jadul” (ketinggalan jaman)
Trend Setter atau Penjiplak
Formal atau Non Formal
Ramah Tamah (Good Service) atau Pendiam (Bad Service)

Exterior dan interior took, merupakan gambaran awal dari calon konsumen dalam membangun image terhadap ritel

Membangun suasana pembelian
Kegiatan ritel untuk membentuk kerangka berpikir konsumen yang dikondisikan untuk mendorong kearah pembelian

Situasi took harus memberikan gambaran yang ramah bagi konsumen, nyaman dalam berbelanja.

Karakteristik ritel yang nyaman meliputi :
Tenang dan mewah untuk konsumen prestise
Aman dan menarik untuk konsumen lanjut usia
Bersahabat dan menyolok untuk konsumen remaja
Bersih dan menyenangkan untuk konsumen keluarga
Formal dan menyenangkan untuk konsumen professional

Kekuatan yang menarik dan lingkungan belanja yang menyenangkan di pengaruhi oleh :
Pandangan Konsumen Terhadap Ukuran Toko
Pandangan Konsumen Terhadap Bentuk Toko
Pandangan Konsumen Terhadap Warna Toko
Sound System
Sound Creation
Pandangan Konsumen Terhadap Aroma Toko
Pandangan Konsumen Terhadap Kebersihan Toko
Pandangan Konsumen Terhadap Tema/Slogan Toko

Exterior Toko

Posisi Toko
Jarak pandang took yang baik, mudah diketahui oleh pelintas jalan yang melewatinya
Merancang tempat yang strategis dan sesuai
Desain yang menyenangkan
Penerangan yang cukup dan jelas

Arsitektur Toko
Membuat kesan yang mudah diingat
Merancang fasilitas yang fungsional

Tanda-tanda Toko
Identifikasi Toko (papan nama yang menyolok)
Menimbulkan perhatian yang menarik bagi konsumen

Tampak Depan Toko
Konfigurasi depan took yang serasi/ideal
Etalase yang bersih (windows display)
Lorong/Gang (jarak antar rak) yang aman dan nyaman

Interior Toko / Lay Out
Area Bukan Penjualan
Retail Office
Penerimaan Barang
Stock Area
Area Kasir
Lorong
Fasilitas Umum (Toilet,mushola,dll)

Area Penjualan
Grouping Merchandise
Allocating Space
Floor Display
Island Gondola (Shelf) berikut End Gondola
Wall Gondola
Etalase
Locating Merchandise

Lighting / Pencahayaan

Kemanan Toko
Dari data 8 outlet, dalam kurun waktu selama 8 tahun, kasus keamanan took lebih banyak pada masalah tindakan pencurian, baik yang dilakukan oleh konsumen, tenaga kerja maupun mereka yang hanya sekedar jalan-jalan di sekitar took. Lokasi kejadian ada yang di area penjualan, area parkir dan stock area.

Pencurian atau kehilangan, berdasarkan pada pelaku dapat disimpulkan dalam prensentase sebagai berikut :
OLeh Pekerja sebanyak 40 %
Oleh Konsumen sebanayk 33 %
Perilaku buruk dalam catatan sebanyak 21 %
Kasus pengiriman barang sebanay 6 %
Kehilangan di area parkir sebanyak 1 kasus / 8 tahun.

Tindakan Pencurian Oleh Tenaga Kerja :
Dikonsumsi ditempat
Disembunyikan untuk dibawa pulang
Menunjukan struk kasir (sebagai bukti pembelian) yang sebenarnya milik konsumen yang dibuang

Tindakan pencurian oleh konsumen dilakukan dengan cara :
Pengambilan barang seketika, disembunyikan
Dikonsumsi ditempat dan kemasannya di (kebanyakan minuman) di letakan kembali di rak, dibelakang barang
Menukar label harga dengan yang lebih murah (lazim terjadi bagi ritel yang masih menggunakan cash Register)

Pada kasus pengiriman barang :
Kemasan box, tidak di cek kebenaran isinya (jumlah)
Dengan kecerdikannya, barang yang sudah turun dan di cek, diambil kembali (kelengahan bagian penerimaan barang)

Tindakan prefentive untuk menghambat pencurian antara lain :
Memberi perhatian pada barang-barang tertentu
Peringatan terhadap pelaku apabila ketangkap basah
Pemantauan dengan security system (CCTV, dll)
Memberi tanda kepada taman kerja jika ada indikasi konsumen nakal
Terorganisasi dengan baik



Sumber tips dan trick didapat dari blog sahabat